Pemain internasional U-21 Portugal, Carlos Forbs, diperkenalkan Kamis ini sebagai pemain baru untuk klub Belgia, Club Brugge, dengan kontrak hingga 2029. Tanpa mengumumkan angka resminya, pers Belanda berspekulasi bahwa kesepakatan tersebut mencapai sekitar 8,5 juta euro.
“Carlos Forbs telah menandatangani kontrak dengan Club Brugge hingga 2029 dan akan mengenakan nomor punggung sembilan,” demikian diumumkan runner-up liga Belgia musim lalu tersebut.
Perlu diingat bahwa pada akhir Juni, pemain sayap berusia 21 tahun itu dipecat oleh Ajax melalui WhatsApp, sebuah langkah kontroversial yang memicu perselisihan dan mengejutkan serikat pesepakbola Belanda. Meskipun demikian, direktur olahraga Ajax, Alex Kroes, tetap memuji pemain Portugal tersebut.
“Carlos memiliki karakter yang sangat baik, selalu positif, dan juga pemain yang penuh rasa ingin tahu dan termotivasi. Sayangnya, ia belum bisa menjadi pemain inti bersama kami. Ia masih sangat muda dan karena itu masih memiliki karier yang panjang di depannya. Ia akan terus seperti ini di Belgia dan kami mendoakan yang terbaik untuknya,” ujarnya kepada situs web Ajax.
Pemain sayap asal Portugal ini tidak punya pilihan selain mencari masa depan di luar Amsterdam setelah masa pinjamannya yang gagal di Wolverhampton musim lalu, hanya tampil 11 kali tanpa mencetak gol.
Baru-baru ini, sang pemain sayap ini mengikuti Kejuaraan Eropa U-21 UEFA dalam tiga pertandingan, selalu sebagai pemain pengganti.
Patut diingat bahwa sang striker meninggalkan Sporting di usia muda untuk bergabung dengan akademi Manchester City, tempat ia berkembang hingga, pada musim 2022/23, ia dianggap sebagai pemain terbaik di liga cadangan (U-21), dengan 25 gol dan 11 assist dalam 11 pertandingan.
Musim inilah, ditambah dengan penampilan gemilangnya di Kejuaraan Eropa U-19 UEFA, yang membuat Ajax merekrutnya dengan harga 14 juta euro pada musim 2023/24.
Namun, ia tidak tampil meyakinkan di musim pertamanya, di mana ia mencetak tiga gol dan empat assist dalam musim yang buruk bersama Ajax dan tidak masuk dalam rencana Francesco Farioli, yang kini menjadi pelatih FC Porto, musim lalu.