Paul Ince secara luas dianggap sebagai salah satu gelandang Inggris paling berpengaruh pada tahun 1990-an, dikenal tidak hanya karena kehadirannya yang berwibawa di lapangan tetapi juga karena merintis jalan baru di luar lapangan.
Ince membuat sejarah pada tanggal 9 Juni 1993, ketika ia menjadi pemain kulit hitam pertama yang menjadi kapten tim nasional Inggris dalam pertandingan melawan AS.
Selama kariernya yang terhormat, ia bermain untuk beberapa klub terbesar di dunia sepak bola, termasuk Manchester United, Inter Milan, dan Liverpool.
Ince lahir pada tanggal 21 Oktober 1967, di Ilford, London Timur, dan tumbuh di lingkungan kelas pekerja di mana sepak bola memainkan peran utama dalam kehidupan sehari-hari. Ia adalah keturunan Karibia, dengan akar keluarga di Trinidad dan Tobago.
Ince bergabung dengan tim muda West Ham United. Ia melakukan debut seniornya untuk West Ham pada tahun 1986 dan dengan cepat memantapkan dirinya sebagai gelandang yang dinamis dan tak kenal takut, yang menarik perhatian klub-klub papan atas.
Menjadi terkenal di Manchester United
Pada tahun 1989, Ince pindah ke Manchester United, di mana ia dengan cepat menjadi pemain kunci dalam tim yang dikelola oleh Sir Alex Ferguson. Dikenal karena tekel keras, stamina, dan kepemimpinannya di lapangan, Ince memainkan peran penting dalam membantu United merebut kembali dominasi mereka dalam sepak bola Inggris.
Selama enam tahun di klub, ia memenangkan dua gelar Liga Primer (1992/93, 1993-/94), dua Piala FA (1990, 1994), Piala Winners Eropa (1991), dan Piala Liga Sepak Bola (1992).
Peran bersejarah dengan tim nasional Inggris
Penampilan hebat Ince di Manchester United membuatnya dipanggil ke tim nasional Inggris. Pada tahun 1993, ia membuat sejarah dengan menjadi pemain kulit hitam pertama yang menjadi kapten Inggris, momen terobosan yang menandai kemajuan dalam keberagaman dan representasi dalam sepak bola Inggris.
Ince memainkan peran penting dalam turnamen-turnamen besar, termasuk UEFA EURO 1996 (di mana Inggris mencapai semi-final) dan Piala Dunia FIFA 1998.
Antara tahun 1992 dan 2000, Ince tampil 53 kali untuk tim nasional dan mencetak dua gol.
Pindah ke Italia
Pada tahun 1995, Ince mengambil langkah berani dalam kariernya dengan pindah ke luar negeri untuk bergabung dengan klub raksasa Italia Inter Milan. Kepindahan ini signifikan, karena pada saat itu relatif jarang bagi pemain Inggris untuk pindah ke Serie A, yang saat itu dianggap sebagai salah satu liga paling kompetitif dan menuntut taktik di dunia.
Di Inter, Ince beradaptasi dengan cepat dengan gaya permainan Italia, yang dikenal dengan disiplin taktis dan ketegasan bertahannya.
Selama dua musim bersama Inter Milan, Ince menepati reputasinya. Ia menjadi tokoh kunci di lini tengah, dikagumi karena etos kerjanya, fisiknya, dan kemampuannya untuk mematahkan serangan lawan sambil berkontribusi secara kreatif.
Dia membantu Inter mencapai final Piala UEFA pada tahun 1997 (di mana Inter kalah dalam adu penalti dari klub Jerman Schalke 04).
Kembali ke Inggris untuk mantan rival
Pada tahun 1997, Ince kembali ke Inggris dan bergabung dengan Liverpool, menjadi salah satu dari sedikit pemain yang mewakili Manchester United dan Liverpool – dua rival terbesar negara tersebut.
Para penggemar klub barunya terbagi atas hubungannya dengan United. Namun, di Liverpool, Ince membawa pengalaman dan kepemimpinan ke skuad muda, dan ia segera mulai menjabat sebagai kapten klub.
Ince tampil lebih dari 80 kali untuk klub dan mencetak beberapa gol penting, termasuk gol penyeimbang dramatis di akhir pertandingan melawan Manchester United dalam derby Northwest pada tahun 1999.
Ia meninggalkan Liverpool pada tahun 1999 untuk bergabung dengan Middlesbrough, tetapi pengaruhnya di Anfield – sebagai pemimpin, pesaing, dan mentor – dikenang dengan baik oleh rekan setim dan pendukung.
Kehidupan setelah berkarier sebagai pemain
Ince mengakhiri karier bermainnya pada awal tahun 2000-an setelah bermain untuk Middlesbrough, Wolverhampton Wanderers, Swindon, dan Macclesfield Town.
Peran terakhirnya sebagai pemain-manajer di Macclesfield Town menandai dimulainya transisinya ke manajemen penuh waktu. Di level klub, Ince memainkan 771 pertandingan dan mencetak 91 gol.
Setelah pensiun dari dunia permainan, Ince mengejar karier di bidang manajemen sepak bola. Ia dengan cepat membuat namanya dikenal karena membantu Macclesfield yang sedang berjuang menghindari degradasi, yang membuatnya diangkat sebagai manajer MK Dons. Di sana, ia memenangkan Football League Trophy dan mengamankan promosi dari League Two.
Kesuksesannya membuatnya pindah ke Blackburn Rovers pada tahun 2008, menjadikannya manajer kulit hitam Inggris pertama di Liga Premier. Meskipun waktunya di Blackburn tidak lama, ia terus mengelola beberapa klub selama bertahun-tahun, termasuk kembali ke MK Dons, serta bertugas di Notts County, Blackpool, dan Reading.
Di luar lapangan, Ince terkadang bekerja sebagai pakar televisi dan tetap menjadi sosok yang disegani dalam diskusi tentang sepak bola Inggris. Kontribusinya sebagai pemain dan manajer telah menjadikannya tokoh terkemuka dalam sejarah permainan modern.